Dulu sewaktu masih tinggal di Bali selama beberapa tahun, Aku takut hujan. Ya, hujan yang kata orang romantis, mendung yang kata orang syahdu, rintik2 gerimis yang orang bilang akan membawa kenangan lama. Bali yg katanya adalah Pulau Cinta. *mesem*
Tapi tidak bagiku..
Hujan di Bali adalah hal yang langka kala itu. Bisa 6 bulan sekali. Malahan kadang hanya sampai tahap mendung, trus ga jadi deh.. Awan hitam nya tau2 jd ilang aja..
Kenapa bisa gitu? Nah, denger2 dari rekan kerja di Palloma Hotel, petinggi2 di Bali lagi gencar2nya nge-laser awan2 itu supaya terburai dan ga jadi hujan. Iya, supaya proyek jalan tol diatas laut itu lekas kelar. Widiihh, keren amat yak, mengambil hak orang lain untuk menikmati rintik2 gerimis dan menghalangi jalanan Bali supaya ga bisa berubah sesaat biar adem.. :p
So, itu yang terjadi sama Bali, untuk sekian tahun lamanya, tetep puanas menyengat, ber-angin super kencang sampai2 Aku ga butuh nyapu lantai teras depan Paviliun karena selalu kinclong. :D
Kecuali, suatu hari, Indonesia dilanda bencana el nino, la nina, atau desperado apa gitu aku lupa tepatnya. :p Yang menyebabkan hujan turun disertai angin super duper kuencang yang membuat pohon2 Jepun rubuh, membuat pohon2 besar di Jalan Raya Kuta tumbang. Mungkin sampai 4 hari kejadiannya. Ga cuma di Bali, tapi di beberapa daerah di Indonesia kena dampaknya. Di Paviliun, si Pinky yang berada di Garasi "dadakan" seberang gerbang, Aku pindahin ke depan Paviliun persis, karena kuatir atap gubuk itu roboh. Yang ternyata malahan pohon Jepun yg di taman kecil, ambruk dan si Pinky penyok2.. Hiks..
Hujan yang lain waktu lagi adalah saat Bali menjadi salah satu lokasi "lewatnya" angin apaaa gitu (lagi2 lupa, maaf eike buta geologi :p), sehingga angin yang aduhai itu main lewat2 aja beserta hujan yang gila2an deresnya. Petir menyambar2, gludug2 dan mati lampu. 2 hari Aku ga ngantor, selain karena waktu itu Hotel lagi dibangun - aku banyakan ke supplier2 belanja keperluan Hotel - juga karena takut nyetir sendiri dibawah guyuran hujan, hehehehe.
Selain dua kejadian luar biasa itu, ada beberapa hujan deras ditambah bumbu petir, yang sukses membuatku ngungsi ke Paviliun Bule sebelah yang hobinya Surfing saat hujan deras! T_T
Tinggal sendiri di Bali - saat hujan yang cuma pernah beberapa kali itu - merupakan pemicu utama rasa takutku akan hujan yang muncul dan mengendap sampai sekarang. Asal masih biasa2 aja dan ga lama sih aku masih bisa menikmati hujan. Tapiiii kalau udah menduung, angiinn, gludug, apalagi petir, malem2 dan listrik padam. Oh noooooo, tolong culik aku! ><
No comments:
Post a Comment